Senin, 24 November 2014

AKM 1B_Metode Pencatatan Persediaan



Metode Pencatatan Persediaan & Masalah Dasar Penilaian Persediaan

A.          Metode Pencatatan Persediaan
Metode pencatatan persediaan pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu metode periodic (system fisik) dan metode perpetual.
·     Metode fisik atau periodic (physical inventory method) artinya pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang tidak dilakukan secara kontinu, sehingga persediaan barang dagangan akhir dihitung secara fisik yang ada di gudang.
·     Metode perpetual atau terus menerus (perpetual inventory method) artinya pencacatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang dilakukan secara berlanjut, sehingga bila terjadi pembelian akan menambah persediaan barang dagangan dan bila terjadi penjualan akan mengurangi persediaan barang dagangan.

B.          Masalah Dasar Penilaian Persediaan
Biaya barang yang akan dijual merupakan penjumlahan  dari biaya barang yang ada di tangan pada awal periode dan biaya barang yang dibeli atau diproduksi selama periode berjalan. Jenis Barang Fisik dalam Persediaan :
·     Barang dalam Perjalanan Yang dimaksud barang dalam perjalanan ialah barang dagangan yang dibeli masih berada dalam perjalanan belum diterima pembeli pada akhir periode fiscal.
·     Barang Konsinyasi  ialah barang dagang yang dikirim ke pihak lain dan bertindak sebagai agen consignor dalam menjual barang konsinyasi.
·     Perjanjian Penjualan Khusus diilustrasikan untuk mengidentifikasi jenis masalah yang dapat ditemukan dalam praktek penjualan.


C.          Biaya-biaya yang Dimasukkan Dalam Persediaan

·     Biaya Produk Adalah biaya yang melekat dengan persediaan yang dicatat dalam akun persediaan.
·     Biaya Periode Ialah biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi barang.
·     Biaya Manufaktur  atau Biaya overhead manufaktur meliputi beban tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan pos-pos.

D.          Variabel Costing VS Absorption Costing

·     Variabel Costing yaitu Metode yang hanya membebankan biaya manufaktur variable kepada produk dan jika biaya tetap periode berjalan biasa.
·     Absorption Costing adalah Metode yang membebankan seluruh biaya manufaktur baik itu variable cost maupun fixed cost ke dalam produk dan jika proses pada periode sebelumnya akan diakumulasikan kembali pada periode berjalan saat ini.

E.          Perlakuan atas diskon pembelian

Perusahaan melaporkan pembelian dan hutang usaha pada jumlah kotor, pendekatan yang lain adalah mencatat pembelian dan hutang usaha pada jumlah bersih atau diskon tunai. Perlakuan ini dianggap lebih baik karena menyajikan kesempatan untuk mengukur inefisiensi manajemen jika diskon tidak diambil.

F.           Dasar Pemilihan Metode Persediaan

·     Identifikasi Khusus digunakan dengan cara mengidentifikasi setiap barang yang dijual dan setiap barang dalam pos persediaan.
·     Biaya Rata-rata adalah Metode biaya rata-rata menghitung harga pos-pos yang terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-rata barang yang sama yang tersedia selama satu periode.
·     First-In, First-Out (FIFO) adalah Metode FIFO mengamsumsikan bahwa barang-barang digunakan (dikeluarkan) sesuai urutan pembeliannya,. Dengan kata lain, barang pertama kali datang, ialah batang yang lebih dulu digunakan.
·      Last-In, First-Out (LIFO)  adalah Metode LIFO menandingkan biaya dari barang-barang yang paling akhir dibeli terhadap pendapatan. Jika yan digunakan adalah persediaan periodic, maka akan diasumsikan bahwa dari total kuantitas yang terjual atau dikeluarkan selama satu bulan berasal dari pembelian paling akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar