Selasa, 28 April 2015

TUGAS 3_KEWIRAUSAHAAN 2



MENGENALI PELUANG & MODEL PERKEMBANGAN RINTISAN BARU

A.  Mengenali Peluang Dan Memilih Peluang Yang Tepat
pada ketiga kasus ,banyak pengusaha yang mengawali usaha nya dalam situasi yang serba sulit,menghadapi kondisi yang tidak pasti atau bahkan sering menemukan jalan buntu,dan akhirnya frustasi atau hanya menunggu saja dan tidak melakukan apapun. Salah satu alat untuk mengukur semua hal yang mungkin dan tidak mungkin dilakukan dengan usahawan sebagai penilaian awal dan pemberian informasi penting,yaitu menggunakan analisis terhadap kelemahan, kekuatan,peluang, dan ancaman (strengths, weaknesses, opportunities, threats) atau yang lebih dikenal dengan sebutan analisis SWOT. Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalammenerapkan analisis SWOT:
·        Melihat kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku yang mudah didapat,mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan kekuatan lainnya yang dapat dimanfaatkan
·        Melihat kelemahan yang dimiliki agar kita tidakmemaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan tertentu
·        Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan
·        Melihat ancaman terhadap usaha-usaha yang berisiko tinggi , memiliki siklus hidupyang pendek,dan tidak terukur
Banyak cara untuk melihat peluang yang terjadi disekitar kita. Selama masih ada kebutuhan dan keinginan, selama itu pula masih ada peluang yang dapat kita manfaatkan:
·       mengenali kebutuhan pasar
·       Mengembangkan produk yang telah ada di pasaran
·       Memadukan bisnis-bisnis yang ada
·       Mengenali kecenderungan (tren) yang terjadi
·       Mewaspadai segala kemungkinan yang awalnya terlihat sepele, yang ternyata setelah ditekuni dapat menjadi bisnis yang luar biasa
·       Menggunakan asumsi-asumsi yang baru(tidak baku)
Melihat sumber ide bisnis yang sangat banyak, mungkin kita dapat melaksanakan seluruhnya. Kita dibatasi oleh sumber daya yang terbatas, sehingga kita harus memilih ide atau gagasan yang cukuplayakuntuk dikerjakan. Beberapa langkah untuk mengenali dan memilih peluang bisnis yang tepat,antara lain:
·       tentukan tujuan besar yang hendak dicapai
·       buat daftar ide usaha
·       nilai kemampuan pribadi
·       pilih criteria
·       membandungkan dan dapatkan saran dari pengusaha,konsultan,atau mentor
·       nilai keadaan bisnis saat ini dan masa mendatang melalui riset
·        tetapkan pilihan

B.  Cara Memasuki Dunia Usaha
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai atau memasuki dunia usaha yaitu :
·      Merintis usaha baru  yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide,organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri.
Ø Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang.
Ø Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (aosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
Ø Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.

·      Membeli perusahaan orang lain (buying) yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis atau diorganisir oleh orang lain dengan nama (goodwill) dan organisasi usaha yang sudah ada.
·      Kerjasama Manajemen (Frachising) : kerjasama antara franchisee dengan franchisor /parent company. Kerjasama ini biasanya: pemilihan tempat, rencana bangunan, peralatan, pengendalian kualitas, riset,nasihat hokum dan sumber-sumber permodalan.

C.  Merintis Usaha Baru
Dalam merintis usaha baru terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan:
·         Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki, diantaranya:
Ø Bidang usaha pertanian (pertanian, kehutanan, perikanan, dan perkebunan)
Ø Bidang usaha pertambangan (galian pasir, galian tanah, batu, dan bata)
Ø Bidang usaha pabrikasi (industri perakitan, sintesis)
Ø Bidang usaha konstruksi (konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, jalan raya)
Ø Bidang usaha perdangan (retailer, grosir, agen, dan ekspor-impor)
Ø Bidang jasa keuangan (perbankan, asuransi, dan koperasi)
Ø Bidang jasa perseorangan (potong rambut, salon, laundry, dan catering)
Ø Bidang usaha jasa-jasa umum (pengangkutan, pergudangan, wartel, dan distribusi
Ø Bidang usaha jasa wisata (usaha jasa parawisata, pengusahaan objek dan daya tarik wisata dan usaha sarana wisata).
·        Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih diantaranya perusahaan perseorangan, persekutuan (dua macam anggota sekutu umum dan sekutu terbatas), perseroan, dan firma.
·         Tempat usaha yang akan dipilih Dalam menentukan tempat usaha ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:
Ø  Apakah tempat usaha tersebut mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan maupun pasar?
Ø  Apakah tempat usaha dekat dengan sumber tenaga kerja?
Ø  Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya seperti alat pengangkut dan jalan raya
·      Organisasi usaha yang akan digunakan.
·      Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau cakupan usaha dan skala usaha. Fungsi kewirausahaan dasarnya adalah kreativitas dan inovasi, sedangkan manajerial dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen. Semakin kecil perusahaan maka semakin besar fungsi kewirausahaan, tetapi semakin kecil fungsi manajerial yang dimilikinya.
·      Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha/perusahaan adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro.Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, manajer, direksi, distributor, pelanggan/konsumen, dan lainnya.Lingkungan makro adalah lingkungan diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, lingkungan sosial, lingkungan sosiopolitik, lingkungan demografi dan gaya hidup.

D.  Bentuk Usaha & Bentuk Kepemilikan Yang Akan Dipilih
Bentuk kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik atau pendirinya, sumber modalnya, apa tujuan pendiriannya, sehingga terdapat bermacam-macam bentuk kepemilikan bisnis. Dengan demikian setiap bentuk kepemilikan bisnis, sesuai dengan misi yang dibawa oleh masing-masing bisnis tersebut. Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan dalam memilih bentuk perusahaan antara lain, jenis usaha yang dijalankan, ruang lingkup usaha, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha, besarnya resiko pemilikan, batas-batas pertanggungjawaban terhadap utang-utang perusahaan, besarnya investasi yang ditanamkan, cara pembagian keuntungan, jangka waktu berdirinya perusahaan, serta peraturan-peraturan pemerintahan. Adapun yang harus dipertimbangkan dalam bentuk kepemilikan, antara lainm :
·      Pertimbangan pajak
Jumlah laba bersih yang menurut perkiraan wirausahawan akan dihasilkan olah usahanya dan tagihan pajak yang harus dibayar oleh sipemilik tersebut merupakan factor-faktor yang penting ketika memilih bentuk kepemilikan. Tarif pajak bertingkat yang berlaku untuk setiap bentuk kepemilikan, perubahan yang terus-menerus dari pihak pemerintah atas undang-undang perpajakan, dan fluktuasi laba perusahaan dari tahun ke tahun akan membuat beberapa bentuk kepemilikan lebih menarik dari bentuk lainnya
·      Kemampuan menyelesaikan kewajiban
Bentuk-bentuk kepemilikan tertentu memberkan perlindungan lebih tinggi terhadap kewajiban pribadi sehubungan dengan masalah keuangan, produk cacat, dan masalah-masalah lain. Wirausahawan harus memutuskan sejauh mana kesediaan mereka untuk bertanggung jawab secara pribadi terhadap kewajiban keuangan perusahaan
·      Kebutuhan modal awal dan masa depan
Setiap bentuk kepemilikan memiliki kemampuan yang berbeda dalam mendapatkan modal pendirian perusahaan. Bentuk mana yang lebih unggul, semua itu bergantung pada banyaknya modal yang diperlukan oleh wirausahawan dan tempat ia merencanakan untuk memperolehnya. Selain itu, sejalan dengan perkembangan usaha, akan berkembang pula kebutuhan akan modal, dan beberapa bentuk kepemilkan akan mempermudah usaha tersebut daripada bentuk kepemilikan lainnya
·      Pengendalian
Dengan memilih bentuk kepemilikan tertentu, wirausahawan secara otomatis melepaskan beberapa wewenang untuk mengendalikan perusahannya. Wirausahawan harus memutuskan sejak awal, seberapa banyak wewenang yang rela ia lepaskan kepada orang lain untuk mendapatkan bantuan dari orang lain dalam mengembangkan usaha yang sukses.
·      Kemampuan manajerial
Para wirausahawan harus menilai berbagai keahlian dan kemampuan mereka untuk mengelola suatu usaha secara efektif. Jika mereka kurang mampu atau kurang berpengalaman dalam beberapa bidang yang penting, mereka harus memilih suatu bentuk kepemilikan yang memungkinkan mereka memasukkan pemilik yang lain yang dapat memberikan berbagai keahlian yang dibutuhkan demi suksesnya perusahaan itu
·      Tujuan bisnis
Seberapa besar dan seberapa menguntungkan bisnis yang direncanakan oleh wirausahawan akan memengaruhi bentuk kepemilikan sejalan dengan pertumbuhannya, tetapi pindah dari stu bentuk ke bentuk lain dapat sangat rumit dan mahal.
·      Rencana suksesi manajemen
Sewaktu menentukan kepemilikan, pemilik perusahaan harus melihat ke depan sampai ke suatu hari dimana mereka akan menyerahkan perusahaannya pada generasi penerus atau pada seorang pembeli
·      Biaya pembentukan
Beberapa bentuk kepemilikan lebih mahal dan memerlukan lebih banyak keterlibatan dalam pembentukannya. Untuk itu, wirausahawan harus mempertimbangan manfaat dan biaya dari bentuk-bentuk kepemilikan yang mereka pilih.
E.  Struktur  Organisasi Yang Akan Dikembangkan
Kompleksitas organisasi usaha tergantung dari lingkup atau cakupan usaha yang akan dimasukki. Semakin besar lingkup usaha maka semakin kompleks organisasinya.  Pada lingkup / skala usaha kecil, organisasi usaha pada umumnya dikelola sendiri (swakelola). Pengusaha kecil pada umumnya berperan sebagai  small business owner manager  atau  small business operator.  Meskipun pengusahha kecil  identik dengan  owner business manager jika skala dan lingkup usahanya semakin besar , maka pengelolaannya akan membutuhkanbantuan orang  lain, seperti bagian penjualan, bagian pembelian, bagian administrasi, dan bagian keuangan, masing-masing memerlukan tenaga tersendiri. Dalam perusahaan yang lebih besar lagi, seperti Perseroan Terbatas (PT) dan CV , maka organisasinya akan semakin kompleks. Secara hierarkis, aktifitas organisasi perusahaan terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu rapat umum pemegang saham, dewan komisaris, dewan direktur, dan tim manajer. Rapat pemegang saham dalam perusahaan besar adalah pemegang kekuasaan tertinggi yang bertugas mengangkat  dewan komisaris dan dewan direksi.   Tugas  dewan komisaris ialah mengawasi tindak direksi dalam menjalankan perusahaannya. Untuk menjamin kelancaran perusahaan, dalam melaksanakan tugasnya, direksi mengangkat beberapa orang manajer.

F.   Lingkungan Usaha Yang Harus Diperhatikan
Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat jalannya usaha.  lingkungan yang dapat  mempengaruhi jalannya usaha / perusahaan  adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro.Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan operasi perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, manajer, direksi, distributor, pelanggan/konsumen, dan lainnya.  Atau dengan kata lain dapat disebutakan bahwa lingkungan mikro adalah “ stakeholder “ yang berhubungan langsung dengan perusahaan terutama dalam mengambil keputusan. Perorangan dan kelompok perorangan dan kelompok yang berkepentingan terhadap perusahaan serta mengharapkan kepuasan dari perusahaan ( stake holder satisfaction ) diantaranya  pemasok atau supplier , pembeli atau pelanggan,  karyawan, dan distributor. Sedangkan lingkungan makro adalah lingkungan di luar  perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan  atau dengan lain kata lingkungan makro adalah  stokholder di luar perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap jalannya perusahaan.  Lingkungan makro tersebut meliputi lingkungan ekonomi atau  economic environment, berupa kekuatan  ekonomi lokal, regional, nasional, maupun global, juga inflasi dan lingkungan  teknologi  atau technological environment berupa  kekuatan teknologi serta pengaruh perubahannya serta lingkungan sosiopolitik atau socio environment , berupa kekuatan sosial dan politik serta kecenderungan dan konteksnya terakhir  lingkungan demografi dan gaya hidup atau  demography and life style environment, berupa kelompok masyarakat, gaya hidaup.kebiasaan-kebiasaan, pendapatan, dan struktur masyarakat.




G.  Pengembangan Usaha Secara Eksternal (Memberi Merger Waralaba)
  • Merger adalah penggabungan atas beberapa badan usaha sehingga bila dipandang dari segi ekonomi merupajan satu kesatuan, tanpa melebut badan usaha lain yang bergabung. 
  • Waralaba (Franchise) adalah pemberian lisensi atas suatu format bisnis secara keseluruhan dimana franchisor (pemilik) memberikan lisensi kepada franchisee (penyalur) untuk memasarkan produk / jasa. 
  • Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan atau menyewakan barang-barang modal untuk digunakan perusahaan lain dalam jangka waktu tertentu.

H.  Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar