Selasa, 28 April 2015

KEWIRAUSAHAAN 2 #


NAMA    : ROSDIANA N.P
NPM       : 48213092
KELAS   : 2DA02


PELUANG TERKINI
“SEBLAK BASAH”


Seblak adalah makanan khas daerah sunda yang biasanya disajikan dengan bumbu pedas. Seblak terbuat dari kerupuk yang direbus, dengan diberi bumbu seperti bawang merah, bawang putih, garam, dan cuka. Makanan ini mulai mencuri perhatian dan digemari semenjak dua tahun belakangan ini khusunya oleh kaum perempuan.
Lofty Rainidi Kusnadi adalah mahasiswa lulusan Manajemen Pemasaran Polban yang saat ini sedang menggeluti bisnis seblak. Bukan seblak biasa yang dijual di gerobak, akan tetapi seblak instan yang dijual dalam bentuk cup. Ide Lofty dalam menjalani bisnis ini bermula dari pengalaman buruknya saat membuka kedai makanan ricecup. Pada saat itu penjualan ricecupnya menurun karena kedatangan pesaing yaitu penjual seblak gerobak. Pasaran ricecup-nya tergerus habis oleh penjual seblak sampai pada akhirnya ia mengalami kebangkrutan.
Kebangkrutan yang dialaminya justru berbuah kesuksesan. Lofty melihat peluang dari pesaingnya saat itu (penjual seblak gerobak), untuk membuat seblak basah yang lebih higienis, praktis, dan bisa dinikmati kapan dan di mana saja. Lofty menilai bahwa seblak basah yang dijual digerobak paling enak disantap pada saat itu juga, bukan dalam keadaan dingin. Terlebih pembeli harus antri dan menunggu cukup lama yang tentunya sangat menyebalkan. Dengan modal hasil menjual telepon genggamnya, Lofty memberanikan diri untuk membuat produk seblak instan dengan brand Mommyindo pada akhir tahun 2012.
Ternyata ide untuk membuat seblak instan ini mendapat penerimaan yang baik dari konsumen dengan penjualan yang semakin meningkat setiap bulan. Karena peningkatan penjualannya, saat ini Lofty dapat memproduksi Mommyindo sebanyak 1.000 cup setiap harinya. Selain itu, penjualan Mommyindo semakin meluas, tidak hanya di pulau Jawa yang merupakan asal dari seblak, namun telah mencapai ke beberapa pulau besar di Indonesia, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Jakarta dan beberapa kota besar lainnya.
Lelaki yang saat ini masih berusia 23 tahun itu memiliki idelaisme sendiri dalam berbisnis. Lofty memegang misi untuk melahirkan wirausahawan baru dengan membuka lapangan pekerjaan. Ia ingin masyarakat yang semula tidak bekerja, menjadi bekerja. Untuk itu ia tetap menggunakan konsep penjulan online melalui agen-agen Mommyindo yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia belum berkeinginan memasukan produknya ke supermarket, minimarket atau pusat perbelanjaan lainnya. Karena ia menilai hal tersebut akan mematikan usaha para agen Mommyindo yang melakukan penjualan melalui online dan sistem reseller.
Memasuki masa dua tahun usahanya, Lofty telah merasakan hasil yang cukup memuaskan. Saat ini Mommyindo telah menghasilkan profit paling sedikit Rp 300 juta/bulan. Tentunya profit ini merupakan angka yang cukup besar bagi pengusaha baru. Namun Lofty tidak lantas puas, ia terus memikirkan inovasi untuk produknya dengan membuat seblak dengan rasa varian rasa.
Mommyindo kini memiliki dua varian rasa yaitu original dan rendang. Ke depannya, Lofty ingin menciptakan varian rasa lebih banyak yang disuaikan dengan cita rasa masakan daerah di Indonesia. Hal ini Ia lakukan sebagai salah satu cara memperluas market segmennya dan membuat seblak semakin dikenal juga diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Selain Lofty, banyak yang menjual seblak basah dikarenakan Bisnis ini mudah berkembang, makanan merupakan bagian dari kebutuhan primer sehingga sangat dibutuhkan oleh siapapun. Untuk menentukkan bisnis kuliner apa yang ingin ditekuni, kita dapat mengikuti pasar atau juga kita dapat berinovasi sendiri supaya dapat dijadikan pembeda dengan bisnis kuliner lain.
Seblak bukan saja identik dengan kerupuk melainkn sekarang seblak banyak variannya seperti macaroni dan seblak ceker. Tidak kalah hebatnya salah satu makanan favorite ini disukai karena seblak ini menarik perhatian pelanggan yg pecinta pedas karena seblak ini juga banyak berbagai macam level seperti level yang pertama tidak pedes hingga level terakhir yaitu level lima yang sangat pedes.
Strategi  penjualan seblak ini biasanya dijual pada tempat-tempat yang strategis yaitu di pinggiran jalan karena menjadi salah satu tempat lalu lalang banyak orang. Selain itu yang menjadi daya tarik dari seblak ini adalah rasanya yang masih tradisional dan kaya akan rempah-rempah alami. Seblak ini pun cocok disajikan dalam keadaan masih panas dan dinikmati bersama keluarga,pacar dan teman-teman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar