Kamis, 07 April 2016

Tugas 2 Soffkill # lanjutan (Contoh Kasus Ratio Keuangan)





    Contoh Kasus Ratio Keuangan
     
·         Contoh kasus 1:


TAVI SPORT
Neraca Saldo
31-Des-08




KETERANGAN
NO BUKTI
D
K
Kas

24.010.170

Piutang dagang

162.500.000

Piutang lain-lain

5.500.000

Persediaan barang dagang

27.500.000

Perlengkapan Usaha

1.500.000

Tanah

150.000.000

Peralatan

5.250.000

Kendaraan

140.000.000

Ak. Penyusutan Kendaraan


4.200.000
Bangunan

275.000.000

Ak. Penyusutan bangunan


8.300.000
Hutang dagang


78.000.000
Hutang sewa


500.000
Hutang bank


30.000.000
Hutang lain-lain


53.166.000
Modal


563.500.000
Penjualan


242.000.000
Retur penjualan

2.000.000

Potongan penjualan

315.000

Pembelian

53.300.000

By Angkut Pembelian

250.000

Retur Pembelian



Potongan Pembelian


750.000
Biaya Promosi

14.000.000
150.000
Biaya Gaji

104.500.000

Biaya Listrik & telp

11.600.000

Biaya Bunga

3.340.830





TOTAL

980.566.000
980.566.000


TAVI SPORT

Laporan Laba Rugi

31 Desember 2008

LAPORAN LABA RUGI





Penjualan



242.000.000


Retur Penjualan
2.000.000





Pot.Penjualan
315.000
+








2.315.000
_

Penjualan Bersih



239.685.000


HPP






PBD awal


27.500.000



Pembelian
53.300.000





BAP
250.000
+






53.550.000











Retur pembelian
750.000





Pot. {embelian
150.000
+






900.000
_










Pembelian Bersih


52.650.000
+





80.150.000



PBD Akhir


22.800.000
_


HPP



57.350.000
_








Laba Kotor



182.335.000


Biaya Operasional






By Promosi
14.000.000





By Gaji
104.500.000





By Listrik & Telp
11.600.000





By Peny Peralatan
65.625





By perlengkapan
400.000





By Peny kendaraan
14.000.000





By Peny Bangunan
27.500.000


+









Total By Operasional



172.065.625
_














Laba Bersih Di luar Usaha


10.269.375


By Bunga
4.090.830



_








Laba Bersih setelah Biaya Diluar Usaha

6.178.545








































a. Current Ratio
Aktiva lancar
X 100%
   Hutang Lancar

        Aktiva Lancar = Kas+Piutang dagang+Piutang Lain-Lain+Persediaan+Per.Usaha
                        = 24.010.170+162.500.000+5.500.000+27.500.000+1.500.000
                        = 221.010.170
        Hutang lancar = 78.000.000+500.000+30.000.000+53.166.000 = 161.666.000
                                   221.010.170 / 161.666.000 x 100 % = 137 %   
                               = 1,37 X
                            ( Artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1,37   Aktiva lancar)

b. Quick Ratio
Aktiva Lancar – Persediaan
X 100 %
Kewajiban Lancar

221.010.170 - 27.500.000
X 100 %
161.666.000

                             = 119,69 %  = 120 %
                             =  1,20 X
   (Artinya kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva adalah setiap Rp 1 hutang lancar  dengan Rp 1,20 aktiva lancar yang likuid)

·      Contoh kasus 2 :

Neraca
PT ABC
PER 31 DESEMBER 2001

( dalam ribuan rupiah )
Aktiva Lancar

Hutang lancar

Kas
200.000
Hutang dagang
300.000
Efek
200.000
Hutang wesel
100.000
Piutang
160.000
Hutang Pajak
160.000
Persediaan
840.000


Jumlah A.L.
1.400.000
Jumlah H.L.
560.000




Aktiva Tetap

Hutang jk. Panjang

Mesin
700.000
Obligasi
600.000
Akum. Penyusutan
100.000



600.000
Modal sendiri

Bangunan
1.000.000
Modal saham
1.200.000
Akum. Penyusutan
200.000
Agio saham
200.000

800.000

1.400.000
Tanah
100.000
Laba ditahan
440.000
Intangibles
100.000


Jumlah A.T.
1.600.000
Juml. Modal sendiri
1.840.000




Jumlah Aktiva
3.000.000
Jumlah pasiva
3.000.000


Statemen Laba – Rugi
PT ABC
Periode 31 Desember 2001

( dalam ribuan rupiah )
Penjualan
4.000.000
Harga pokok penjualan
3.000.000
Laba kotor
1.000.000
Biaya-biaya
570.000
Keuntungan sebelum bunga & pajak
430.000
Bi. Bunga obligasi ( 5 % x Rp 600.000 )
30.000
Keuntungan sebelum pajak
400.000
Pajak penghasilan
160.000
Keuntungan bersih setelah pajak
240.000

ANALISIS RATIO KEUANGAN
PT Unilever Indonesia
Periode 2010

PERHITUNGAN RASIO-RASIO  KEUANGAN
ANALISIS RATIO
METODE PERHITUNGAN
INTERPRETASI
I. RASIO LIKUIDITASA. Current Ratio
Aktiva Lancar
——————–
Hutang Lancar
 3.748.130
————-  = 1 : 1,17 = 85%
4.402.940
Kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Setiap hutang Lancar Rp 1,17 dijamin oleh oleh aktiva lancar Rp 8,5
B. Cash Ratio
Kas + Efek   =
                        HL
317.759 + 0
4.402.940
= 0,072 atau 7,2%
Kemampuan membayar utang dengan segara yang harus dipenuhi  dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang segera dapat diuangkan.Setiap hutang Lancar  Rp1,00 dijamin oleh kas  dan efek Rp 0,072
C. Quick ratio (Acid Testratio)
Kas +Efek + PiutangHutang Lancar
       317.759+ 0 + 1.567.538
                     4.402.940
=0,42  atau 42%
  • Kemampuan untuk membayar utang  yg segera hrs dipenuhi
  • Dg aktiva lancar yg lebih likuid.
  • Setiap utang lancar Rp 1,00  dijamin dengan quick assets 0,42
D. Working Capital toTotal    Assets Ratio
Aktiva Lancar – Ht Lancar
———————————–Jumlah Aktiva
        3.748.130 – 4.402.940=
8.701.262
= -0,075  : 1 atau -7,5%
Likuiditas darin total  aktiva dan posisi modal kerja neto.Setiap Rp 1, 00  assets perusahaan -Rp 0,075 terdiri dari  modal kerja (aktiva lancar)
II. RATIO LEVERAGEAtau SOLVABILITAS


  1. Total Debt to Equity Ratio
H  Lancar + H JK Panjang
Jml Modal Sendiri
3.748.130 + 249.469
4.048.853
= 0,98  atau 98 %
Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang.98% dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang.
  1. Total debt to total
capital Assets
Utg Lancar + Utg JK PJ
Jumlah Modal/Aktiva
3.748.130 + 249.469
                   8.701.262
= 0,45  atau 45%
Beberapa bagiam dari keseluruhan dana yang  dibelanjai dengan utang. AtauBerapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. 45 % dari setiap aktiva digunakan untuk menjamin utang.
  1. Long Term Debt  To
Equity ratio
Hutang JK Panjang
                Modal Sendiri
249.469= 0,062  = 6,2%
4.048.853
Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan  untuk hutang jk panjang.6,2 % dari setiap rupiah modal sendiri Digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang.
III. RASIO KEUNTUNGAN atauPROFITABILITAS


A. Gross Profit Margin
    Penjualan Neto – Harga
       Pokok Penjualan
———————————-
               Penjualan Neto
19.690.239  – 9.485.274
————————–  X 100 %
      19.690.239
= 51%
Laba Bruto per rupiah penjualanSetiap Penjualan menghasilkan laba bruto Rp 0,51.
  1. B.  Operating Income
Ratio ( Operating
Profit Margin)
Penjualan Neto – Hpokok
Penjualan – Biaya ADM dan
Umum
—————————————-
Penjualan Netto
19.690.239 – 9.485.274 -1.139.057
19.690.239
= 0,46 atau 46%
Laba sebelum Bunga dan Pajak  (net operating income) oleh setiap rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 46.
  1. Operating Ratio
Hrg Pokok P enjualan + Biaya ADM + Biaya Penj + Biaya Umum
—————————————
Penjualan Neto
9.485.274 + 1.139.057+ 4.523.283
19.690.239
= 76,92 %
Biaya operasi per rupiah penjualan .Setiap rupiah penjualan memerlukan biaya Rp 0,76 Makin besar rasio makin buruk
  1. Net Profit Margin
Keuntungan Neto  sesudah Pajak
————————————–
Penjualan Neto
3.384.648 = 17,18 %
19.690.239
Keuntungan neto per rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,17
  1. Earning Power of
Total Investmen  rate of return of total assets)
EBIT
————————–
JML AKTIVA
4.522.964
—————— = 52 %
              8.701.262
Kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhanAktiva  untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Setiap satu rupiah modal yang diinvestasikan menghasilkan keuntungan  Rp 0,52 untuk semua investor.
  1. Net Earning Power ratio / Return On Investment
(ROI)
Earning After Tax
—————————–
Jumlah Aktiva
             3.384.648 = 0,39
8.701.262
Kemampuan modal yg diinvestasikanDlm keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto.
  1. Rate of  Return for
the Owners
(Rate of Return on
Net Worth)
Earning After Tax
—————————-
ML Modal Sendiri
3.384.648 = 0,84 %
             4.048.853
Kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan biasa.Setiap rupiah modal sendiri menghasilkan keuntungan neto Rp 0,84 yg tersedia bagi pemegang shm preferen  dan biasa

ANALISIS RATIO KEUANGAN
PT Unilever Indonesia
Periode 2011

PERHITUNGAN RASIO-RASIO  KEUANGAN
ANALISIS RATIO
METODE PERHITUNGAN
INTERPRETASI
I. RASIO LIKUIDITASA. Current Ratio
Aktiva Lancar
——————–
Hutang Lancar
 4.446.219
————-  = 1 : 1,46 = 250%      6.474.594
Kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Setiap hutang Lancar Rp 1,46 dijamin oleh oleh aktiva lancar Rp 2,50
B. Cash Ratio
Kas + Efek   =  400.000  =
HL                 560.000
336.143 + 0
6.474.594
= 0,052 atau 5,2%
Kemampuan membayar utang dengan segara yang harus dipenuhi  dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang segera dapat diuangkan.Setiap hutang Lancar  Rp1,00 dijamin oleh kas  dan efek Rp 0,052
C. Quick ratio (Acid Testratio)
Kas +Efek + PiutangHutang Lancar
       336.143  + 0 + 2.076.083
                     6.474.594
=0,69  atau 69%
  • Kemampuan untuk membayar utang  yg segera hrs dipenuhi
  • Dg aktiva lancar yg lebih likuid.
  • Setiap utang lancar Rp 1,00  dijamin dengan quick assets 0,69
D. Working Capital toTotal    Assets Ratio
Aktiva Lancar – Ht Lancar
———————————–Jumlah Aktiva
        4.446.219 – 6.474.594 =
10.482.312
= -0,58  : 1 atau -58%
Likuiditas darin total  aktiva dan posisi modal kerja neto.Setiap Rp 1, 00  assets perusahaan -Rp 0,58 terdiri dari  modal kerja (aktiva lancar)
II. RATIO LEVERAGEAtau SOLVABILITAS


  1. Total Debt to Equity Ratio
H  Lancar + H JK Panjang
Jml Modal Sendiri
4.446.219 + 326.781
3.489.008
= 1,37  atau 137 %
Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang.137% dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang.
  1. Total debt to total
capital Assets
Utg Lancar + Utg JK PJ
Jumlah Modal/Aktiva
4.446.219 + 326.781
                   10.482.312
= 0,073  atau 7,3%
Beberapa bagiam dari keseluruhan dana yang  dibelanjai dengan utang. AtauBerapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. 7,3 % dari setiap aktiva digunakan untuk menjamin utang.
  1. Long Term Debt  To
Equity ratio
Hutang JK Panjang
                Modal Sendiri
326.781    = 0,093  = 9,3%
3.489.008
Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan  untuk hutang jk panjang.9,3 % dari setiap rupiah modal sendiri Digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang.
III. RASIO KEUNTUNGAN atauPROFITABILITAS


A. Gross Profit Margin
    Penjualan Neto – Harga
       Pokok Penjualan
———————————-
               Penjualan Neto
23.469.218  – 11.462.805
————————–  X 100 %
      23.469.218
= 0,51
Laba Bruto per rupiah penjualanSetiap Penjualan menghasilkan laba bruto Rp 0,51.
  1. B.  Operating Income
Ratio ( Operating
Profit Margin)
Penjualan Neto – Hpokok
Penjualan – Biaya ADM dan
Umum
—————————————-
Penjualan Netto
23.469.218 – 11.462.805-1.307.526
—————————————
23.469.218
= 0,46 atau 46%
Laba sebelum Bunga dan Pajak  (net operating income) oleh setiap rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 46.
  1. Operating Ratio
Hrg Pokok P enjualan + Biaya ADM + Biaya Penj + Biaya Umum
—————————————
Penjualan Neto
11.462.805 + 1.307.526 + 5.243.477
23.469.218
= 76,76 %
Biaya operasi per rupiah penjualan .Setiap rupiah penjualan memerlukan biaya Rp 0,76 Makin besar rasio makin buruk
  1. Net Profit Margin
Keuntungan Neto  sesudah Pajak
————————————–
Penjualan Neto
4.163.304 = 17,73 %
23.469.218
Keuntungan neto per rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,17
  1. Earning Power of
Total Investmen  rate of return of total assets)
EBIT
————————–
JML AKTIVA
5.574.799
—————— = 53,18 %
            10.482.312
Kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhanAktiva  untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Setiap satu rupiah modal yang diinvestasikan menghasilkan keuntungan  Rp 0,53 untuk semua investor.
  1. Net Earning Power ratio / Return On Investment
(ROI)
Earninf After Tax
—————————–
Jumlah Aktiva
             4.163.304  = 0,40
10.482.312
Kemampuan modal yg diinvestasikanDlm keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto.
  1. Rate of  Return for
the Owners
(Rate of Return on
Net Worth)
Earning After Tax
—————————-
ML Modas Sendiri
4.163.304  = 1,19%
             3.489.008
Kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan biasa.Setiap rupiah modal sendiri menghasilkan keuntungan neto Rp 1,19 yg tersedia bagi pemegang shm preferen  dan biasa
Pendekatan lain dalam analisis laporan keuangan
Langkah pertama : Pengelompokkan Pengukuran dalam 3 aspek
  1. Ukuran kinerja
  2.    Ukuran Efisiensi Operasi
  3. Ukuran Kebijakan Keuangan
  1. Ukuran kinerja dianalisis dalam tiga kelompok:
    1. ratio profitabilitas
    2. ratio pertumbuhan
    3. ratio Penilaian
UKURAN KINERJA/RATIOKEUANGAN


RATIO PROFITABILITAS


1. Kinerja laba operasiLaba Operasi Bersih (NOI)/Penjualan
Laba Operasi Bersih—————————- Penjualan
$ 700,8
=    —————-  = 15,2 %
$ 4.620,0
Kemampuan penjualan untuk menghasilkan laba bersih.Setiap satu dollar  penjualan mampu  menghasilkan laba operasi bersih $ 0.13
2. Hasil pengembalian atas total aktiva (ROI)


Laba operasi terhadap total aktiva
Laba Operasi Bersih
—————————-
Aktiva
$ 700,8
=    —————-  = 20%
$ 3.390,4
Kemampuan penggunaan aktiva  untuk menghasilkan laba operasi bersih.
Setiap satu dollar  aktiva  mampu  menghasilkan laba operasi bersih    $ 0.20
3. Laba Operasi Bersih
terhadap Total Modal
Laba Operasi Bersih
—————————-
Total Modal
(Total Modal / Hutang berbeban bunga atas total modal bunga + ekuitas pemegang saham)
$ 700,8
=    —————-  = 28,2%
$ 2.484,0
Kemampuan penggunaan modal   untuk menghasilkan laba operasi bersih.
Setiap satu dollar  modal   mampu  menghasilkan laba operasi bersih    $ 0.28
4 Laba bersih terhadap penjualan / Marjin laba atas penjualan
Laba Bersih
—————————-
Penjualan
$ 470,2
=    —————-  = 10,2%
$ 4.620,0
Kemampuan penjualan dalam     menghasilkan laba  bersih.
Setiap satu dollar  penjualan mampu  menghasilkan laba  bersih    $ 0.28
5. Hasil pengembalian atas equitas / Return on Equity hasil pengembalian atas equitas
Laba Bersih
—————————-
Equitas pemegang saham
$ 470,2
=    —————-  = 28,8 %
$ 1.634,4
Mengukur pengembalian nilai buku kepada pemilik perusahaan.
Setiap satu dollar Equitas mampu menghasilkan laba bersih  $ 0,288
  1. Tingkat profitabilitas
marjinal
Perubahan NOI
—————————-
Perubahan total modal
$ 237,6
=    —————-  = 18,4 %
$ 1292,1
Mengukur perubahan margin profitabilitas dari beberapa periode.
Margin profitabilitas dari periode (lima tahun terakhir) 18,4%7.   Hasil pengembalian
Marginal atas Equitas / Marginal return to equity)                     Perubahan NI
—————————-
Perubahan equitas
$ 219,7
=    —————-  = 15,3 %
$ 1147,2Marginal return to equity 15,3%Rasio PertumbuhanPertumbuhan penjualan, Laba Operasi bersih, Laba bersih, Laba per saham da dividen per saham RATIO PENILAIAN  Rasio harga/laba
Harga pasar per saham terhadap laba per saham (price /earning ratio atau P/E ratio
Harga pasar per saham
—————————-
Laba per saham
$ 69.69
=    —————-  = 15,9 %
$ 3,85
Semakin tinggi risiko tinggi faktor diskonto dan semakin rendah rasio P/E, semakin tinggi P/E, maka semakin bagus sebuah perusahaan.Rasio Harga Pasar terhadap nilai Buku (market –to – book – value)
Harga pasar per saham
—————————-
Nilai buku ekuitas
$ 69.69
=    —————-  = 5,2 %
$ 13,41
Mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh.
2.  Ukuran Efisiensi Operasi
Mengukur rasio aktivitas atau rasio perputaran adalah mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan investasi dan sumber daya ekonomis yang dimilikinya
UKURAN KINERJA/RATIOKEUANGAN



METODE  PERHITUNGAN
INTEPRETASI
Perputaran Persediaan
Harga Pokok Penjualan—————————- Persediaan
$ 700,8
=    —————-  = 15,2 %
$ 4.620,0
Sama dengan di atas (aspek yang lain)
3.  Ukuran Kebijakan Keuangan
Mengukur sampai seberapa jauh total aktiva dibiayai oleh pemilik, jika dibandingkan dengan pembiayaan yang disediakan oleh para kreditur.
UKURAN KINERJA/RATIOKEUANGAN



METODE  PERHITUNGAN
INTEPRETASI
A. Faktor leverage
Total Aktiva—————————- Ekuitas
$ 3.390
=    —————-  = 2,07
$ 1.6334,4
Menegukur sampai seberapa jauh investasi ekuitas pemegang saham diperbesar oleh penggunaan penggunaan hutang dalam membiaya total aktiva.
Rasio likuiditas
S DA


 

Contoh Kasus 3 :

Contoh Laporan Keuangan PT. Astra International,Tbk. Tahun 2012 besertperhitungannya.


Ratio
Metode Perhitungan
a.   Current Ratio
Aktiva Lancar / Hutang Lancar
Rp 75,799 / Rp 54,178 = Rp 1,4
v  Jadi setiap hutang lancer Rp 1 dijamin oleh aktiva lancer Rp 1,4
b.   Cash Ratio
( Kas + Efek ) / Hutang Lancar
Rp 11,055 + (Rp 4,805+Rp 14,820)) / Rp 54,178
= Rp 0.57
v  Jadi setiap hutang lancer Rp 1 dijamin oleh kas dan efek sebesar Rp 0,57
c.    Quick Ratio
( Kas + Efek + Piutang ) / Hutang Lancar
( Rp 11,055 + (Rp 4,805+Rp 14,820) + Rp 928,408 / Rp 54,178 = Rp 17,7
v  Jadi setiap hutang lancar Rp 1 dijamin oleh quick assests Rp 17,7
d.   Working Capital
( Aktiva Lancar – Hutang lancar ) / Jumlah Aktiva
( Rp 75,799 – Rp 54,178 ) / Rp 182, 274 = Rp 0,12






Sumber :

          http://matahari18.blogspot.co.id/2013/09/makalah-rasio-keuangan.html
          http://noviawahyunurhidayah.blogspot.co.id/p/finance-october-26-2013-pengertian_27.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar