KOMPETENSI INTI USAHA DAN STRATEGI BERSAING DALAM
KEWIRAUSAHAAN
A.
KOMPETENSI
INTI KEWIRAUSAHAAN
Meskipun
dalam manajemen perusahaan modern seperti sekarang ini telah terjadi pergeseran
strategi, yaitu dari strategi memaksimalkan keuntungan pemegang saham (mencari
laba perusahaan) menjadi memaksimalkan keuntungan bagi semua yang
berkepentingan dalam perusahaan (stakeholder), akan tetapi konsep laba tidak bisa dikesampingkan karena merupakan
alat yang penting bagi perusahaan untuk menciptakan manfaat bagi para pemilik
kepentingan. Salah satu
tugas manajemen strategis adalah menciptakan laba yang bisa dipergunakan
sebagai sumber dana untuk investasi dan meningkatkan manfaat bagi pemilik
kepentingan. Menurut Albert Widjaja (1993), laba perusahaan masih merupakan
tujuan yang kritis bagi perusahaan dan menjadi ukuran keberhasilan, tetapi
bukan tujuan akhir dari suatu perusahaan. Perusahaan bisa memperoleh
keuntungan bila :
· Memiliki
keunggulan yang unik
· Tercipta
dari penemuan yang dilakukan para wirausaha
· Dihasilkan
dari proses kreatif yang dinamis
· Menciptakan
daya saing khusus
Menurut teori strategi dinamis dari Porter (1991), suatu
perusahaan dapat mencapai keberhasilan bila tiga kondisi dipenuhi, yaitu:
· Tujuan
perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (seperti produksi dan
pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan posisi terkuat di pasar.
· Tujuan dan
kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan perusahaan, serta
diperbaharui terus (dinamis) sesuai dengan perubahan peluang dan ancaman
lingkungan eksternal.
· Perusahaan
harus memiliki dan menggali kompetensi khusus sebagai pendorong untuk
menjalankan perusahaan, misalnya dengan reputasi merek dan biaya produksi yang
rendah. Bila kompetensi khusus ini tidak diubah, maka tingkat keuntungan
perusahaan bisa menurun.
Oleh sebab itu, menurut Mintzberg (1990) dalam teori design
school, perusahaan harus mendesain strategi perusahaan yang cocok antara
peluang dan ancaman eksternal dengan kemampuan internal yang memadai dan
berpedoman pada pilihan alternatif dari strategi besar (grand strategy),
kemudian didukung dengan menumbuhkan kapabilitas inti yang merupakan kompetensi
khusus dari pengelolaan sumber daya perusahaan. Gery Hamel
dan C.K. Parahalad dalam karyanya Competing for The Future (1994),
mengemukakan beberapa definisi kompetensi inti (core competency) sebagai
berikut:
· Kompetensi
inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian produk atau
jasa.
· Kompetensi
adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi yang dimiliki perusahaan untuk
dapat bersaing.
· Kompetensi
inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan memberikan manfaat
fundamental kepada pelanggan.
· Sumber-sumber
kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan bersaing dan memberikan
konstribusi terhadap nilai dan biaya konsumen.
B.
STRATEGI
BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAAN
Menurut Oxford Pocked Dictionary, strategi merupakan seni perang, khususnya
perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi yang layak,
rencana tindakan atau kebajikan dalam bisnis atau politik dan
sebainya.Menurut Alfred Chandler (1962), strategi merupakan
penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah
tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan
tujuan itu. Dalam manajeman strategi yang baru, Mintzberg mengemukakan 5P yang
sama artinya dengan strategi, yaitu:
· Strategi adalah Perencanaan (Plan).
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak
langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Akan tetapi,
tidak selamanya strategi adalah perencanaan ke masa depan yang belum
dilaksanakan. Strategi juga menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan
sebelumnya. Sebagai contoh, McDonald’s yang selama bertahun-tahun memegang
teguh dan melaksanakan secara konsisten prinsip kualitas, pelayanan, dan
kebersihan. Inilah yang menjadi strategi perusahaan McDonald’s.
· Strategi adalah Pola (Patern).
Menurut Mintzberg, srtattegi adalah pola (strategy is patern), yang
selanjutnya disebut sebagai intended strategy, karena belum terlaksana dan
berorientasi ke masa depan. Atau disebut juga sebagai realized strategy karena
telah dilakukan oleh perusahaan.
· Strategi adalah Posisi (Position)
Yaitu memposisikan produk tertentu ke pasar tertentuyang dituju. Strategi
sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu
titik bidik di mana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat ke
luar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal. Sebagai contoh,
perusahaan rokok Marlboro dan Sempoerna Mild merupakan perusahaan yang paling
serius mempromosikan produknya di Indonesia. Masing-masing mempunyai strategi
posisi berbeda di pasar. Marlboro mempromosikan diri sebagai rokok kaum pria
sejati yang menyukai tantangan alam seperti digambarkan melalui iklan-iklannya.
Sedangkan Sempoerna Mild lebih ditujukan kepada generasi muda yang memiliki
rokok berkadar tar dan nikotin ringan.
· Strategi adalah Perspektif (Perspektif).
Jika dalam arti Pola dan Posisi cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka
sebaliknya dalam Perspektif cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam
organisasi, dan ke atas yaitu melihat grand vision dari perusahaan.
· Strategi adalah Permainan (Play)
Dalan arti ini, strategi adalah suatu manuver tertentu untuk memperdaya lawan
atau pesaing. Suatu merek misalnya meluncurkan merek kedua agar posisinya tetap
kukuh dan tidak tersentuh, karena merek-merek pesaing akan sibuk berperang
melawan merek kedua tadi.
C.
TEORI
STRATEGI GENERIK DAN KEUNGGULAN BERSAING
Michael P. Porter (1997 dan
1998) mengungkapkan beberapa strategi yang dapat digunakan perusahaan
untuk dapat bersaing, yaitu:
· Persaingan merupakan inti keberhasilan dan kegagalan. Hal ini berarti
bahwa keberhasilan atau kegagalan bergantung pada keberanian perusahan untuk
dapat bersaing. Strategi bersaing dimaksudkan untuk mempertahankan tingkat
keuntungan dan posisi yang langgeng ketika menghadapi persaingan.
· Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh
perusahaan bagi pelanggan atau pembeli. Keunggulan bersaing menggambarkan cara
perusahaan memilih dan mengimplementasikan strategi generik (biaya rendah,
diferensiasi, dan fokus) untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing.
· Ada dua jenis dasar keunggulan bersaing, yaitu biaya rendah dan
diferensiasi. Semua keunggulan bersaing ini berasal dari struktur industri.
Perusahan yang berhasil dengan strategi biaya rendah memiliki kemampuan dalam
mendesain produk dan pasar yang lebih efisien dibandingkan pesaing. Sedangkan
diferensiasi adalah kemampuan uuntuk menghasilkan barang dan jasa unik serta
memililki nilai lebih (superior value) bagi pembeli dalam bentuk
kualitas produk, sifat-sifat khusus, dan pelayanan lainnya.
· Kedua jenis dasar keunggulan bersaing di atas menghasilkan tiga strategi
generik (Porter, 1997: 11-13), yaitu:
Ø Biaya rendah
Ø Diferensiasi
Ø Fokus. strategi fokus memiliki dua
variabel utama, yaitu Fokus biaya dan Fokus diferensiasi
D.
STRATEGI
KEPEMIMPINAN BIAYA
Kepemimpinan
biaya (cost leadership) adalah sebuah strategi kompetitif yang berfokus pada penawaran produk atau jasa dengan harga
termurah. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan harga manufaktur yang paling efisien, dengan skala ekonomis,
atau dengan pengendalian pemasok dan saluran
distribusi.Kepemimpinan
biaya adalah srategi besaing biaya rendah yang ditujukan untuk pasar luas dan
mengharuskan “membangun secara agresif fasilitas skala efisien, pengurangan
harga yang gencar, pengandalian biaya dan ongkos yang ketat, penghindaran
pelanggan-pelangan marjinal, dan meminimalisir biaya seperti R&D,
pelayanan, tenaga penjual, iklan dan sebagainya. Harga murah berfungsi sebagai
hambatan pesaing untuk masuk ke dalam industry, dan hanya sedikit yang dapat
menandingi keunggulan biaya pemimpin. Contoh perusahaan yang melakukan strategi
ini : Wal Mart (pengecer), Timex (jam), dan Gateway 2000 (computer).Resiko
Kepemimpinan Biaya :
· Kepemimpinan Biaya Tidak Bertahan (Pesaing
meniru,Teknologi berubah,Basis lain untuk kepemimpinan biaya melapuk)
· Kedekatan dalam diferensiasi
menghilang
· Para pem-“focus biaya” mencapai
biaya yang lebih murah lagi dalam segmen
E.
STRATEGI
DIFERENSIASI
Diferensiasi
adalah strategi aktif untuk mendapatkan hasil diatas rata-rata dalam sebuah
bisnis tertentu karena loyalitas merek akan membuat sensitivitas konsumen
terhadap harga menjadi randah. Loyalitas pembeli berfungsi sebagai
penghalangmasuk industry- perusahaan-perusahaan baru harus mengembangkan
kompetesnsi tersendiri mereka untuk membedakan produk mereka melaluai cara-cara
tertentu agar dapat besaing dengan sukses. Diferensiasi diarahkan pada pasar
luas dan melibatkan penciptaan sebuah produk atau jasa uniik, yang mebuat
perusahaan harus menetapkan harga premium. Contoh perusahaan yang melakukan
strategi ini : Maytag (peralatan), Mercedez (otomotif) dan WordPerfect
(perangkat lunak).Resiko Diferensiasi :
·
Diferensiasi
Tidak Bertahan (Pesaing meniru,Basis lain bagi diferensiasi menjadi kurang
penting bagi pembeli)
·
Kedekatan
biaya menghilang
·
Para
pem-“focus diferensiasi” mencapai deferesiasi yang lebih besar lagi dalam
segman
F.
STRATEGI
FOKUS
Focus
adalah strategi bersaing yang focus pada kelompok pembeli atau geografis
tertentu dan mencoba melayani ceruk-ceruk ini, dan mengabaikan yang lain. Dalam
menggunaka focus biaya, perusahaan unit bisnis mencari keunggulan biaya pada
segmen sasarannya. Starategis tersebut didasarkanpada keyakinan bahwa
perusahaan atau unit bisnis yang mengkosenstrasikan upaya-upayanya dapat
melayani target strategis yang sempit dengan lebih efisien dibandingkan dengan
para pesaingnya. Contoh perusahaan yang melakukan strategi ini : Fadal
Engineerring dan USAA (United Service Autombile Association). Resiko Fokus :
·
Strategi
focus ditiru (Segmen sasaran menjadi tidak menerik secara struktur,Struktur
melapuk /terkisis dan Permintaan hilang)
·
Pesaing
sasaran menghebohkan segmen (Perbedaan segmen dengan segmen lain terbilang
sempit, Keunggulan lini yang luas meningkat)
·
Para
pem-“focus” baru memecah segmen industri
G.
STRATEGI TURUNAN
Strategi “Turunan” Ala AHM
Posted in: Motor. Tagged: Astra
Honda Motor, honda CB250R, Honda Indonesia, Motor baru Honda, motor baru honda
di tahun 2015, New Tiger 2015, strategi AHM, strategi ala AHM, strategi
pemasaran.
ADVERTISEMENT
Melihat strategi yang dilakuakan
pabrikan otomotif di Indonesia asik juga ya… Meskipun saya awam banget tentang
hal ini, tapi sedikit bisa membaca apa yang dilakukang oleh pabrikan… Kali ini
saya tertarik dengan strategi yang dilakukan oleh AHM… Yang notabene adalah
pabrikan otomotif roda dua terbesar di Indonesia
Sebelumnya, AHM sendiri telah
mengeluarkan cukup banyak produk demi menjadi yang terdepan dikancah otomotif
roda dua Indonesia… Mulai dari matic sampai sport fairingnya, demi menjaga
eksistensinya mendiami singgasana dari ancaman rival terberatnya… Siapa lagi
kalau bukan YIMM yang kini juga semakin brutal menyerang AHM dari berbagai
sisi…
Honda Vario 150
Saya sih sebagai orang awam
menyebutnya “turunan” saja, entah apa namanya dalam bahasa marketing, strategi
atau lainnya… Lihat saja dulu AHM menghadirkan PCX 125, meskipun tidak
berlangsung lama hadir PCX 150… Ada yang menarik, setelah PCX 125 muncul lalu
muncul Vario 125 yang basis mesinnya hampir sama dengan PCX 125.
CB150R yang merupakan turunan dari
CBR150, Verza 150 turunan dari New Megapro adalah contoh lain dari strategi
“turunan” tersebut… Dan belakangan ini muncul isu kalau AHM telah siap
memproduksi Vario 150… Bisa dipastikan mesin yang digendongnya memiliki basic
dari PCX 150… Pada segi pemasarannya pun asik nih. Sales sales AHM kebanyakan
menawarkan CB150R dengan cara menyamakannya dengan CBR15.“CB150R ini mesinnya
sama dengan CBR150.
Dengan starteginya tersebut, AHM
juga sudah membantu mempermudah para sales yang merupakan ujung tombak
pemasaran dalam menjual produknya. Tanpa menganggu produk flagsipnya, karena
memang produk yang berada diatasnya memiliki prestige tersendiri.
H.
SUMBER
· http://ardiantoyugo.com/2015/01/05/strategi-turunan-ala-ahm-cerdik-juga-ya/