A.
PENGERTIAN AKTIVA TETAP
Aktiva Tetap (Fixed
Assets), merupakan sumberdaya berwujud yang dimiliki oleh perusahaan, digunakan
dalam kegiatan (operasi) perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual.Secara
umum cirinya:
· Usia manfaatnya > 1 tahun
· Diperoleh dan digunakan untuk operasi
perusahaan
· Bersifat permanen
· Tidak dimaksudkan untuk dijualbelikan
Umumnya dibagi menjadi dua:
· Aktiva tetap berwujud (tangible fixed
assets),Misalnya: Tanah (land), Bangunan
(building), Peralatan, Mesin (machinery).
· Aktiva tetap tidak berwujud
(intangible fixed assets) ,Misalnya: Goodwill, Franchise, Trade Mark, Copy
Right.
Dalam
akuntansi aktiva tetap berwujud, meliputi aktiva-aktiva yang memiliki bentuk fisik dan digunakan dalam operasi normal perusahaan, serta
mempunyai kegunaan dalam operasi normal perusahaan, serta mempunyai kegunaan yang relatif permanen.Karakteristik
aktiva tetap berwujud :
· Memiliki bentuk fisik Digunakan secara aktif dalam kegiatan normal perusahaan
· Dimiliki tidak sebagai investasi (penanaman modal) dan tidak diperdagangkan
· Memiliki jangka
waktu kegunaan (umur) relatif
permanen (lebih dari satu periode akuntansi/lebih dari satu tahun)
· Memberikan manfaat di masa yang akan datang
Aktiva tetap berwujud dibedakan menjadi 3 golongan:
· Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya tidak terbatas artinya golongan ini tidak dilakukan
penyusutan atas
harga
perolehannya, karena manfaatnya tidak akan berkurang di dalam menjalankan fungsinya selama
jangka waktu yang tidak terbatas. Contoh : tanah untuk bangunan,
pabrik dan kantor; tanah untuk pertanian
· Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya terbatas dan dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah berakhir. Contoh : bangunan,
mesin
dan
alat-alat pabrik; mebel
dan alat-alat
kantor;kendaraan dan alat-alat transport.
· Aktiva tetap yang umur atau kegunaannya terbatas dan tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah habis. Contoh : sumber alam: tambang, hutan.
B.
PENENTUAN HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Aktiva tetap
harus dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan meliputi
semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva, dan pengeluaran-
pengeluaran lain agar aktiva siap digunakan.Harga perolehan
diukur
dengan kas
yang dibayarkan pada
suatu
transaksi
secara tunai. Jika harga perolehan sudah ditetapkan
maka
harga perolehan tersebut akan menjadi dasar untuk akuntansi selama masa pemakaian yang bersangkutan. Akuntansi tidak mengakui harga pasar atau harga pengganti.Penerapan prinsip harga perolehan untuk aktiva tetap :
· Tanah, Harga perolehan
tanah meliputi
Ø harga
beli tunai tanah
Ø biaya
balik nama
Ø komisi
perantara
Ø pajak
atau pungutan lain yang harus dibayar pembeli
· Perbaikan Tanah
Harga perolehan
perbaikan tanah meliputi
semua pengeluaran yang
dilakukan sampai perbaikan siap untuk digunakan.
· Gedung
Bila gedung
dimiliki melalui pembelian
maka, harga perolehannya
meliputi :
Ø harga beli, biaya notaris, dan komisi
perantara.
Ø Bila gedung dibangun sendiri, harga
perolehannya meliputi : semua pengeluaran untuk membuat gedung, termasuk ijin
mendirikan bangunan, instalasi listrik dan air.
· Peralatan
Harga perolehannya
terdiri dari : harga beli tunai, biaya pengangkutan, dan biaya asuransi selama
dalam pengangkutan.
C.
KONSEP DEPRESIASI AKTIVA TETAP
Depresiasi adalah
proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya
selama manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis. Depresiasi
adalah proses pengalokasian
harga
perolehan
bukan
proses penilaian aktiva. Latar belakang dilakukannya depresiasi adalah Kemampuan suatu aktiva untuk menghasilkan pendapatan dan jasa semakin menurun, baik secara fisik dan fungsinya.
Pengakuan atas depresiasi aktiva tetap tidak berakibat
adanya pengumpulan kas untuk
mengganti aktiva lama dengan aktiva yang baru.Saldo rekening Akumulasi Depresiasi menggambarkan
jumlah depresiasi yang telah dibebankan sebagai biaya, bukan menggambarkan dana yang telah dihimpun.
D. METODE DEPRESIASI
Depresiasi dicatat dan dilaporkan dengan menggunakan metode-metode berikut
:
· Garis Lurus (straight-line method)
· Saldo Menurun (declining balance method)
· Jumlah angka-angka tahun (sum-of-the-years-digits method)
· Satuan kegiatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar