PERTEMUAN
KE-3
PENGAWASAN
TERHADAP KAS
Kas
adalah sebuah aktiva yang diterima atau disimpan sebagai pemasukan atau
pengeluaran uang tunai atau sesuatu yang dikatakan sebagai uang tunai. Adapun fungsi
kas secara umum adalah untuk menjamin terselenggaranya kas yang akurat,
tersimpan,aman dan adanya pengeluaran kas yang dikeluarkan dengan jumlah yang
benar. Tujuan pengawasan Intern kas,sebagai berikut :
· Segi
penerimaan uang artinya biasanya berasal dari penerimaan piutang,penjualn
tunal, dan pinjaman.
· Setiap
penerimaan kas harus segera dibuatkan bukti pencatatan dan disetorkan ke bank
dengan jumlah yang utuh.
Komposisi
kas juga terdiri dari uang kertas,uang logam, cek yang belum disetorkan, rekening
tabungan, kas kecil, dan simpanan dalam bentuk giro. Ciri-ciri dasar dari
pengawasan terhadap kas adalah sebagai berikut :
· Secara
khusus menetapkan tanggung jawab pengelolahan penerimaan kas,
· Pemisahan
pengelolaan dan pencatatan penerimaan kas,
· Mendepositokan
seluruh kas yang diterima setiap hari,
· System
voucher untuk megendalikan pembayaran kas, dan
· Pemeriksaan
intern dalam interval waktu yang tak terduga.
Ada beberapa hal yang
perlu di perhatikan dalam pengendalian kas,sebagai berikut :
· Pengendalian
penerimaan kas merupakan prosedur yang perlu dirancang agar tidak tercatat dan
tidak diterima uang yang seharusnya kita terima dikurangi menjadi sekecil
mungkin.
· Pengendalian
pengeluaran kas merupakan prosedur yang perlu dirancang agar mendapatkan
pengawasan yang baik.
· Melakukan
rekonsiliasi bank artinya pada kas saldo bank dengan kas saldo perusahaan
jumlah saldonya tidak sama karena terjadi pada rekening Koran pada tangal
pengeluaran kas masuk dan kas keluar.
· Perencaan
arus kas artinya dapat dilakukan dengan membuat anggaran kas untuk periode yang
akan datng misalnya periode satu tahun,enam bulan, tiga bulan maupun satu
bulan.
Dana
kas kecil merupakan dejumlah dana yang berupa kas yang dipegang perusahaan
dalam nominal tertentu biasanya disediakan untuk membayar pengeluaran yang
jumlahnya relative kecil. Kas kecil ini memiliki dua metode ,yaitu :
· Metode
tetap (Metode Imprest), merupakan pembukuan kecil dimana jumlah rekening kas
kecil selalu tetap.
· Metode
tidak tetap (Metode Fluktuasi), merupakan pengisian kas kecil pada waktu
tertentu selalu sama setiap terjadi pengeluaran kas.
Adapun dua Metode dalam
pengakuan kas secara umum,yaitu :
· Metode
Acrual Basis, merupakan basis kuntansi yang mengakui pengruh transaksi dlm
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa
memperhatikan sat kas atau setr kas diterima atau dibayar sebut saja dengan
transksi secara tidak langsung tetapi memerlukan pencatatan.
· Metode
Cash Basis, merupakan basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dalam
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar sebut
saja dengan transaksi secara langsung dan pencatatannya biasanya meliputi
beban-beban.
Menurut
Sudarsono ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam tindakan pengamanan pengeluaran kas adalah,sebagai berikut :
·
Untuk
pembayaran dalam jumlah tertentu perlu
menggunakan cek dan pembayaran-pembayaran tersebut harus didukung dengan bukti-bukti
yang lengkap dan kuat.
·
Pengeluaran
yang melalui kas kecil perlu diawasi dengan ketat.
·
Perlu
adanya ketentuan dalam pengesahan pembayaran. Harus ada ketetapan siapa yang
berhak menulis cek, siapa yang berhak menandatangani cek. Bila dipandang perlu
dipisahkan petugas yang menulis cek dengan petugas yang meneliti kebenaran,
kelengkapan dan keabsahan atas bukti pendukungnya.
·
Perlu
adanya pemeriksaan kas dalam waktu tertentu. Pemeriksaan ini dapat memperkecil
kemungkinan adanya kesalahan baik kesalahan yang disengaja maupun tidak
sengaja. Bila terjadi kesalahan dapat segera diketahui dan dapat segera
dibenarkan.
Dalam Buku Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi menyebutkan
aspek-aspek pengendalian internal yang baik atas pengeluaran kas sebagai
berikut :
· Setiap pengeluaran dilakukan dengan
cek, kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil dilakukan melalui
kas kecil
· Pengeluaran-pengeluaran besar harus
diotorisasi oleh Dewan Komisaris atau Dewan Direksi.
· Karyawan yang menangani cek harus
terpisah dengan yang mencatat pengeluaran kas.
· Auditor Internal memeriksa transaksi
– transaksi perusahaan, apakah sudah dengan kebijaksanaan manajemen.
· Adanya dokumen pendukung dan
pencatatan seperti faktur pembelian untuk pembayaran, rekening koran untuk
rekonsiliasi bank .
· Buku cek yang digunakan harus
disimpan dalam kotak besi dan dibawah pengawasan pejabat yang bukan menangani
akuntansi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar