Minggu, 12 Oktober 2014

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1A



PERTEMUAN KE-3


PENGAWASAN TERHADAP KAS


Kas adalah sebuah aktiva yang diterima atau disimpan sebagai pemasukan atau pengeluaran uang tunai atau sesuatu yang dikatakan sebagai uang tunai. Adapun fungsi kas secara umum adalah untuk menjamin terselenggaranya kas yang akurat, tersimpan,aman dan adanya pengeluaran kas yang dikeluarkan dengan jumlah yang benar. Tujuan pengawasan Intern kas,sebagai berikut :
·      Segi penerimaan uang artinya biasanya berasal dari penerimaan piutang,penjualn tunal, dan pinjaman.
·      Setiap penerimaan kas harus segera dibuatkan bukti pencatatan dan disetorkan ke bank dengan jumlah yang utuh.

Komposisi kas juga terdiri dari uang kertas,uang logam, cek yang belum disetorkan, rekening tabungan, kas kecil, dan simpanan dalam bentuk giro. Ciri-ciri dasar dari pengawasan terhadap kas adalah sebagai berikut :
·      Secara khusus menetapkan tanggung jawab pengelolahan penerimaan kas,
·      Pemisahan pengelolaan dan pencatatan penerimaan kas,
·      Mendepositokan seluruh kas yang diterima setiap hari,
·      System voucher untuk megendalikan pembayaran kas, dan
·      Pemeriksaan intern dalam interval waktu yang tak terduga.

Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pengendalian kas,sebagai berikut :
·      Pengendalian penerimaan kas merupakan prosedur yang perlu dirancang agar tidak tercatat dan tidak diterima uang yang seharusnya kita terima dikurangi menjadi sekecil mungkin.
·      Pengendalian pengeluaran kas merupakan prosedur yang perlu dirancang agar mendapatkan              pengawasan yang baik.
·      Melakukan rekonsiliasi bank artinya pada kas saldo bank dengan kas saldo perusahaan jumlah           saldonya tidak sama karena terjadi pada rekening Koran pada tangal pengeluaran kas masuk dan kas keluar.
·      Perencaan arus kas artinya dapat dilakukan dengan membuat anggaran kas untuk periode yang akan  datng misalnya periode satu tahun,enam bulan, tiga bulan maupun satu bulan.

Dana kas kecil merupakan dejumlah dana yang berupa kas yang dipegang perusahaan dalam nominal tertentu biasanya disediakan untuk membayar pengeluaran yang jumlahnya relative kecil. Kas kecil ini memiliki dua metode ,yaitu :
·      Metode tetap (Metode Imprest), merupakan pembukuan kecil dimana jumlah rekening kas kecil selalu tetap.
·      Metode tidak tetap (Metode Fluktuasi), merupakan pengisian kas kecil pada waktu tertentu selalu      sama setiap terjadi pengeluaran kas.

Adapun dua Metode dalam pengakuan kas secara umum,yaitu :
·     Metode Acrual Basis, merupakan basis kuntansi yang mengakui pengruh transaksi dlm peristiwa      lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan sat kas atau setr kas diterima   atau dibayar sebut saja dengan transksi secara tidak langsung tetapi memerlukan pencatatan.
·      Metode Cash Basis, merupakan basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dalam peristiwa     lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar sebut saja dengan transaksi secara langsung dan pencatatannya biasanya meliputi beban-beban.

Menurut Sudarsono ada  beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tindakan pengamanan pengeluaran kas adalah,sebagai berikut :
·      Untuk pembayaran dalam  jumlah tertentu perlu menggunakan cek dan pembayaran-pembayaran       tersebut harus didukung dengan bukti-bukti yang lengkap dan kuat.
·       Pengeluaran yang melalui kas kecil perlu diawasi dengan ketat.
·      Perlu adanya ketentuan dalam pengesahan pembayaran. Harus ada ketetapan siapa yang berhak         menulis cek, siapa yang berhak menandatangani cek. Bila dipandang perlu dipisahkan petugas yang menulis cek dengan petugas yang meneliti kebenaran, kelengkapan dan keabsahan atas bukti pendukungnya.
·      Perlu adanya pemeriksaan kas dalam waktu tertentu. Pemeriksaan ini dapat memperkecil kemungkinan adanya kesalahan baik kesalahan yang disengaja maupun tidak sengaja. Bila terjadi kesalahan dapat segera diketahui dan dapat segera dibenarkan.

Dalam Buku Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi menyebutkan aspek-aspek pengendalian internal yang baik atas pengeluaran kas sebagai berikut :
·      Setiap pengeluaran dilakukan dengan cek, kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil   dilakukan melalui kas kecil
·      Pengeluaran-pengeluaran besar harus diotorisasi oleh Dewan Komisaris atau Dewan Direksi.
·      Karyawan yang menangani cek harus terpisah dengan yang mencatat pengeluaran kas.
·      Auditor Internal memeriksa transaksi – transaksi perusahaan, apakah sudah dengan kebijaksanaan       manajemen.
·      Adanya dokumen pendukung dan pencatatan seperti faktur pembelian untuk pembayaran, rekening    koran untuk rekonsiliasi bank .
·      Buku cek yang digunakan harus disimpan dalam kotak besi dan dibawah pengawasan pejabat yang     bukan menangani akuntansi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar