Minggu, 19 Oktober 2014

PERTEMUAN KE-4


PIUTANG


A.PENGERTIAN PIUTANG

Piutang atau Account Receivable adalah tuntutan (claims) terhadap pihak tertentu yang menyelesaiannya dalam bentuk kas selama kegiatan normal perusahaan. Piutang dapat dikatakan sebagai klaim atas uang, barang atau jasa terhadap pelanggan. Jenis-jenis piutang, sebagai berikut :
·   Piutang Dagang adalah transaksi yang timbul karena adanya barang dan jasa. Macam-macam piutang dagang adalah :

Ø Piutang Usaha (Account Receivable) yang berasal dari penjualan kredit jangka pendek dan biasanya dapat ditagih dalam 30 sampai 60 hari sesuai dengan tunjangan perusahaan.

Ø Wesel Tagih (Notes Receivable) adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa depan.

·     Piutang Bukan Dagang contohnya seperti Deviden

·     Piutang Pendapatan adalah transaksi yang sudah terjadi tetapi belum di terima seperti Acrual basis.


B. AKUNTANSI PIUTANG

Akuntansi piutang dibagi menjadi 3, yaitu :
·     Pengakuan Piutang dibedakan menjadi 2 masalah pokok, yaitu :

Ø Kapan Piutang Diakui
Piutang diakui saat terjadi pemindahan hak atau serah terima atas barang yang dijual antara pembeli dan penjual artinya adanya timbale balik antara pembeli dan penjual.

Ø Berapa Nilai Piutang yang Diakui
Piutang diakui karena adanya nilai tukar, yaitu nilai yang akan dibayar oleh debitur pada saat yang telah ditentukan.

·  Penilaian Piutang harus dicatat dan dilaporkan sebesar nilai kas yang bisa direlasasikan adalah jumlah piutang bruto setelah dikurangi dengan taksiran jumlah (nilai) piutang yang tidak dapat diterima.

·  Pengalihan Piutang artinya perusahaan yang memiliki pitang dalam jumlah besar seringkali berusaha untuk mempercepat penerimaan kas dari piutangnya dengan cara menjual atau mengalihkan piutang kepada perusahaan lain sehingga dapat memperoleh kas dan memperpendek jarak siklus operasi dari kas ke kas.


C. PIUTANG YANG TAK TERTAGIH

Piutang tak tertagih timbul karena adanya resiko piutang yang tidak dapat terbayar oleh debitur perusahaan karena berbagai alasan, misalnya  bangkrut,karakteristik pelanggan, dan sebagainya. Semakin banyak piutng dagang maka semakin banyak juga jumlah piutang yang tak tertagih. Oleh karena itu, harus menyiapkan surat tertulis (Nomor Faktur) dan melakukan Risk Management yang artinya sebelum bertindak harus mengetahui resiko terlebih dahulu. Ada dua metode dalam menangani piutang tak tertagih, yaitu :

·     Metode Langsung
Metode ini menggunakan cara penghapusan langsung terhadap piutang yang benar-benar sudah diketahui tidak akan dapat dibayar.
Contoh  :
Piutang Tak Tertagih              Rp 5.000.000
Piutang                   Rp 5.000.000

·     Metode Tidak Langsung
Metode ini menggunakan cara penghapusan tidak langsung yaitu cara pentisihan dalam perhitungan piutang yang tidak dapat tertagih. Ada dua dasar perhitungan penyisihan piutang tak tertagih yaitu peresentasi pitang dagang dan presentasi penjualan piutang.
Contoh  :
Mengunakan dua transaksi yaitu :

Ø Kerugian Piutang Tak Tertagih           Rp 5.000.000
                                     Piutang                                  Rp 5.000.000

Ø Cadangan Piutang tak Tertagih           Rp 5.000.000
Piutang                                Rp 5.000.000



Minggu, 12 Oktober 2014

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1A



PERTEMUAN KE-3


PENGAWASAN TERHADAP KAS


Kas adalah sebuah aktiva yang diterima atau disimpan sebagai pemasukan atau pengeluaran uang tunai atau sesuatu yang dikatakan sebagai uang tunai. Adapun fungsi kas secara umum adalah untuk menjamin terselenggaranya kas yang akurat, tersimpan,aman dan adanya pengeluaran kas yang dikeluarkan dengan jumlah yang benar. Tujuan pengawasan Intern kas,sebagai berikut :
·      Segi penerimaan uang artinya biasanya berasal dari penerimaan piutang,penjualn tunal, dan pinjaman.
·      Setiap penerimaan kas harus segera dibuatkan bukti pencatatan dan disetorkan ke bank dengan jumlah yang utuh.

Komposisi kas juga terdiri dari uang kertas,uang logam, cek yang belum disetorkan, rekening tabungan, kas kecil, dan simpanan dalam bentuk giro. Ciri-ciri dasar dari pengawasan terhadap kas adalah sebagai berikut :
·      Secara khusus menetapkan tanggung jawab pengelolahan penerimaan kas,
·      Pemisahan pengelolaan dan pencatatan penerimaan kas,
·      Mendepositokan seluruh kas yang diterima setiap hari,
·      System voucher untuk megendalikan pembayaran kas, dan
·      Pemeriksaan intern dalam interval waktu yang tak terduga.

Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pengendalian kas,sebagai berikut :
·      Pengendalian penerimaan kas merupakan prosedur yang perlu dirancang agar tidak tercatat dan tidak diterima uang yang seharusnya kita terima dikurangi menjadi sekecil mungkin.
·      Pengendalian pengeluaran kas merupakan prosedur yang perlu dirancang agar mendapatkan              pengawasan yang baik.
·      Melakukan rekonsiliasi bank artinya pada kas saldo bank dengan kas saldo perusahaan jumlah           saldonya tidak sama karena terjadi pada rekening Koran pada tangal pengeluaran kas masuk dan kas keluar.
·      Perencaan arus kas artinya dapat dilakukan dengan membuat anggaran kas untuk periode yang akan  datng misalnya periode satu tahun,enam bulan, tiga bulan maupun satu bulan.

Dana kas kecil merupakan dejumlah dana yang berupa kas yang dipegang perusahaan dalam nominal tertentu biasanya disediakan untuk membayar pengeluaran yang jumlahnya relative kecil. Kas kecil ini memiliki dua metode ,yaitu :
·      Metode tetap (Metode Imprest), merupakan pembukuan kecil dimana jumlah rekening kas kecil selalu tetap.
·      Metode tidak tetap (Metode Fluktuasi), merupakan pengisian kas kecil pada waktu tertentu selalu      sama setiap terjadi pengeluaran kas.

Adapun dua Metode dalam pengakuan kas secara umum,yaitu :
·     Metode Acrual Basis, merupakan basis kuntansi yang mengakui pengruh transaksi dlm peristiwa      lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan sat kas atau setr kas diterima   atau dibayar sebut saja dengan transksi secara tidak langsung tetapi memerlukan pencatatan.
·      Metode Cash Basis, merupakan basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dalam peristiwa     lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar sebut saja dengan transaksi secara langsung dan pencatatannya biasanya meliputi beban-beban.

Menurut Sudarsono ada  beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tindakan pengamanan pengeluaran kas adalah,sebagai berikut :
·      Untuk pembayaran dalam  jumlah tertentu perlu menggunakan cek dan pembayaran-pembayaran       tersebut harus didukung dengan bukti-bukti yang lengkap dan kuat.
·       Pengeluaran yang melalui kas kecil perlu diawasi dengan ketat.
·      Perlu adanya ketentuan dalam pengesahan pembayaran. Harus ada ketetapan siapa yang berhak         menulis cek, siapa yang berhak menandatangani cek. Bila dipandang perlu dipisahkan petugas yang menulis cek dengan petugas yang meneliti kebenaran, kelengkapan dan keabsahan atas bukti pendukungnya.
·      Perlu adanya pemeriksaan kas dalam waktu tertentu. Pemeriksaan ini dapat memperkecil kemungkinan adanya kesalahan baik kesalahan yang disengaja maupun tidak sengaja. Bila terjadi kesalahan dapat segera diketahui dan dapat segera dibenarkan.

Dalam Buku Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi menyebutkan aspek-aspek pengendalian internal yang baik atas pengeluaran kas sebagai berikut :
·      Setiap pengeluaran dilakukan dengan cek, kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil   dilakukan melalui kas kecil
·      Pengeluaran-pengeluaran besar harus diotorisasi oleh Dewan Komisaris atau Dewan Direksi.
·      Karyawan yang menangani cek harus terpisah dengan yang mencatat pengeluaran kas.
·      Auditor Internal memeriksa transaksi – transaksi perusahaan, apakah sudah dengan kebijaksanaan       manajemen.
·      Adanya dokumen pendukung dan pencatatan seperti faktur pembelian untuk pembayaran, rekening    koran untuk rekonsiliasi bank .
·      Buku cek yang digunakan harus disimpan dalam kotak besi dan dibawah pengawasan pejabat yang     bukan menangani akuntansi.




Selasa, 07 Oktober 2014

SOFFKILL_TUGAS 1



BASIS DATA



PENGERTIAN BASIS DATA

Basis data  adalah tempat atau kumpulan data yang disimpan pada penyimpanan elekronik yang digunakan oleh sebuah Enterprise atau perusahaan. Tujuan basis data adalah mempercepat pencarian data.


DBMS (DATABASE MANAGEMENT SYSTEM)

            DBMS atau DataBase Management System adalah software dari basis data untuk mengatur atau memanage basis data atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang dimina oleh pengguna. Contoh DBMS adalah :
·       Oracle
·       SQL SERVER 2000/2003
·       MS. ACCESS
·       MYSQL
·       DB2


SISTEM BASIS DATA

            System Basis Data adalah gabungan antara Basis Data dan perangkat lunak DataBase Management System termasuk didalamnya dibuat dan bekerja dalam satu system disebut system basis data. System Basis Data ini merupakansuatu system menyusun,mengelola,dan mengumpulkan record-record menggunakan computer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah perusahaan atau organisasi sehingga mampu menyediakan informs yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Adapun komponen-komponen Basis data adalah :
·      Hardware (computer sebagai penggelola)
·      Sistem Operasi
·      DBMS (Software)
·      Basis Data
·      Network (Jaringan agar bisa membaca dari jaringan lain)
·      User (pegguna)
·      Aplikasi Lain (agar mudah dimengerti)



SISTEM MANAJEMEN TRADISIONAL
           
            Sistem Manajemen Tradisional  adala manajer dalam menyelesaikan suatu masalah memecahkannya berdasarkan tindakan-tindakan yang diambilnya dimasa lalu, dengan kata lain didasarkan pada tradisi atau mengikuti tradisi yang sudah berjalan sebelumnya. Kekurangan dalam Sistem Manajemen tradisional adalah :

·      Data Rangkap atau Redukasi  Data
·      Inkonsisten Data atau tidak konsisten terhadap data
·      Program Oriented atau sangat bergantung dengan bahasa pemprograman
·      Keamanan data pribadi tidak terjamin
Dari kekurangan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Manajemen Tradisional kurang efektif dikarenakan adanya data yang tidak konkrit yang dapat membahayakan sebuah perusahaan.




Sumber :
http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/07/pengertian-dbms.html
http://tember-lio.blogspot.com/2010/11/manajemen-tradisional.html










 
NAMA            : ROSDIANA NORMINAWATI PURBA
NPM               : 48213092
KELAS           : 2DA02