Selasa, 20 Januari 2015

Akuntansi Menengah 1B_Kelompok 7

AKM 1B_Kelompok 7



Metode Persediaan Eceran, Penyajian dan Analisis

A.     Pengertian Persediaan
Persediaan barang dagangan (Merchandise Inventory) merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali dalam kegiatan operasional normal perusahaan. Persediaan pada perusahaan pabrikan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan dalam proses dan persediaan barang jadi.

B.     Metode Persediaan Eceran (Retail Inventory Method)
Perhitungan nilai harga pokok persediaan pada akhir suatu periode akuntansi dengan menggunakan metode eceran berdasarkan pada hubungan harga pokok penjualan barang dagangan baik tunai, kredit maupun eceran.


C.     Prosedur Penentuan Nilai Persediaan
Pada metode harga jual eceran, pembukuan yang berhubungan dengan barang dagangan diselenggarakan dan dinyatakan dalam dua macam harga, yaitu harga pokok dan harga jual eceran. Tahap penentuan persediaan dengan metode harga jual eceran adalah :
·           Penentuan besarnya barang tersedia untuk dijual dengan harga pokok dan harga jual eceran.
·           Penentuan cost ratio
·           Penentuan besarnya penjualan bersih
·           Penentuan nilai persediaan akhir harga jual eceran
·           Penentuan taksiran harga pokok persediaan akhir


D.    Akuntansi terhadap Metode Harga Jual Eceran
Pada dasarnya pencatatan data persediaan pada metode harga jual eceran menggunakan system fisik.
·           Persediaan awal (jika ada) baik menurut harga pokok atau harga jual eceran.
·           Pembelian untuk periode ybs. Masing-masing berdasarkan harga pokok atau harga jual eceran.
·           Penyesuaian atau perubahan harga jual yang terjadi dalam periode yang bersangkutan.
·           Informasi hasil penjual.


E.     Penilaian Berdasarkan Harga Pokok
·           Metode Harga Pokok FIFO/MPKP
Cost Ratio dihitung tanpa persediaan awal

Cost Ratio = BTUD (HP) – PERS. AWAL (HP) / BTUD (HJE) –
PERS. AWAL (HJE) X 100%
·           Metode Harga Pokok Rata-Rata
Cost Ratio dihitung dengan mengikut sertakan persediaan awal
           
Cost Ratio = BTUD (HP)) / BTUD (HJE)
X 100%



F.      Penilaian Berdasarkan LOCOM

·           FIFO/MPKP
Cost Ratio dihitung tanpa mengikut sertakan persediaan awal dan penurunan harga jual netto.
                
·        Rata-Rata
Cost Ratio dihitung tanpa mengikut sertakan persediaan awal dan tanpa penurunan harga jual netto.

Akuntansi Menengah 1A_Kelompok 10

AKM 1A_Kelompok 10





Aktiva Tetap Tidak Dapat Diperbarui dan Pemberhentian Aktiva Tetap

A.            Aktiva Tetap tidak dapat diperbarui
Penyusutan atas harta-harta berupa kekayaan alam, seperti batu bara, tambang timah, tambang emas dll. Penyusutan biasanya dilakukan berdasarkan berupa perkiraan kapasitas produk tambang dibandingkan ddengan jumlah perkiraan kandungan barang tambang tersebut.

B.            Pemberhentian Aktiva Tetap

Penghentian aktiva tetap terjadi pada saat aktiva tetap belum habis masa manfaatnya maupun pada saat penghentian aktiva tetap tersebut telah disusutkan secara penuh. Bila aktiva tetap dihentikan sebelum masa manfaatnya habis atau selesai, maka akan timbul adanya laba atau rugi penghentian aktiva tersebut.
·           Pertukaran Aktiva Tetap
Ø   Pertukaran Aktiva Tetap Sejenis adalah Pertukaran ini dilakukan antara aktiva tetap yang sejenis saja dan berfungsi sama.
Ø   Pertukaran Aktiva Tetap tidak sejenis merupakan pertukaran aktiva tetap yang secra fungsi berbeda. Dalam pertukaran tidak sejenis, bila terjadi laba pertukaran dan rugi pertukaran akan diakui dan dicatat dalam akuntansi.
·           Penjurnalan Penjualan Aktiva Tetap, Apabila suatu aktiva tetap sudah tidak digunakan lagi oleh peusahaan tetapi masih memiliki nilai sisa, maka aktiva tersebut dapat dijual.
·           Konversi Terpaksa Adakalanya penghentian penggunaan aktiva tetap terjadi karena kerusakkan berat akibat peristiwa seperti kebakaran, gempa bumi, atau banjir. Penghentian ini disebabkan oleh jenis-jenis kejadian yang tidak dapat dikendalikan
·            Pertukaran dengan Aktiva Non-moneter lainnya Jika aktiva tetap diperoleh dari hasil pertukaran aktiva non-moneter lain, maka aktiva baru yang diperoleh tersebut umumnya dicatat sebesar nilai pasar wajarnya.
·            Pertukaran Aktiva Tetap Banyak pembelian aktiva yang dilakukan dengan cara tukar-menukar atau sering disebut “tukar tambah”.
·           Pembuangan Aktiva Tetap apabila aktiva tetap tidak berguna lagi bagi perusahaan serta tidak memiliki nilai jual, maka aktiva tesebut dapat dibuang. Jika aktiva tetap tersebut belum disusutkan secara penuh, maka harus terlebih dahulu dilakukan pencatatan penyusutan sebelum aktiva tersebut dibuang dan dihapus dari catatan akuntansi perusahaan.

Akuntansi Menengah 1A_Kelompok 9

AKM 1A_Kelompok  9






Penyusutan Aktiva Tetap tidak Dapat Diperbarui Penyajian dan Analisi







A.       Akuisisi dan Penilaian Aktiva Tetap



Perusahaan menggunakan biaya historis sebagai dasar untuk menilai aktiva tetap berwujud. Alasan digunakan biaya historis :



·           Pada tanggal akuisisi, biaya mereflesikan nilai wajar



·            Biaya historis melibatkan biaya actual, bukan transaksi hipotesis



·           Keuntungan serta kerugian sebaiknya tidak diantisipasi







B.       Perolehan Aktiva Tetap







·      Pembelian tunai (terpisah/gabungan)



·      Pertukaran



Ø        Ditukar dengan surat berharga



Ø        Ditukar dengan aktiva tetap lain/non moneter







C.       Biaya-Biaya Selama Penggunaan



·      Reparasi dan Pemeliharaan



Ada dua perlakuan untuk mencatat biaya reparasi :



Ø        Menambah harga perolehan



Ø        Mengurangi akumulasi depresiasi



·      Penggant Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti akiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama.







D.      Pemberhentian Aktiva Tetap







·      Akuntansi untuk perolehan aktiva tetap



·      Akuntansi untuk penggunaan aktiva tetap Pengguna ini tidak dapat lepas dari pengertian penyusutan (depreciation) penyusutan merupakan proses alokasi harga perolehan menjadi beban selama usia ekonomis aktiva tetap secara rasional dan sistematis







E.     Factor – Faktor yang mempengaruhi penyusutan







·      Harga Perolehan (Cost)



·      Umur ekonomis aktiva tetap (economic life)



·      Nilai sisa (salvage/residual value)







F.        Metode Penyusutan terdiri dari :







·      Metode Garis Lurus



Rumus :



Penyusutan = (harga perolehan – nilai sisa) : umur ekonomis



Atau



Tarif Penyusutan = 100% : umur ekonomis



·      Penyusutan = Tarif harga x harga perolehan



·      Metode Saldo Menurun



·      Metode Unit Aktivitas



Rumus :



Tarif Penyusutan = (harga perolehan – nilai sisa) : estimasi aktivitas



Penyusutan = tarif penyusutan x aktivitas yang dilakukan







G.      Akuntansi untuk Penghentian Aktiva Tetap



Penghentian aktiva tetap terjadi pada saat aktiva tetap belum habis masa manfaatnya maupun pada saat masa manfaat aktiva tetap tersebut habis masa manfaatnya.







H.       Pengertian Penyusutan dari Deplesi adalah proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional sesame periode yang digarapkan mendapat manfaat dari pengguna aktiva tersebut.







I.       Penurunan Nilai Aktiva Tetap adalah Suatu aktiva tetap nilainya jika nilai tercatatnya  melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Factor yang menyebabkan penurunan manfaat atas aktiva tetap







J.         Deplesi Sumber Daya Alam adalah Sumber daya alam yang sering kali disebut aktiva yang      dapat habis mencakup minyak, mineral dan kayu.



·      Biaya akuisisi adalah harga yang dibayarkan guna memperoleh hak property untuk mencari dan menentukan SDA



·      Biaya eksplorasi adalah  sering kali diperlukan untuk menemukan SDA



·      Biaya pengembangan adalah dibagi menjadi dua yaitu peralatan berwujud dan biaya pengembangan tidak berwujud



·      Biaya restorasi adalah biaya ini harus ditambahkan ke dasar deplesi untuk tujuan perhitungan biaya deplesi per unit.







K.    Penyajian dan Analisis Aktiva Tetap adalah Penyajian property, pabrik, peralatan, dan SDA Setiap kewajiban yang dijamin oleh property, pabrik, peralatan dan SDA tidak boleh di offset terhadap aktiva ini.